Selasa, 11 Juni 2013

Biografi Prof.Dr.Moestopo (Pahlawan Nasional)

Moestopo
Prof-Dr-Moestopo
Lahir13 Juli 1913
Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur
Meninggal29 September 1986 (umur 73)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
DimakamkanKuburan Cikutra, Bandung
PengabdianIndonesia
Dinas/cabangTentara, medis
PangkatMayor Jenderal
PerangPertempuran Surabaya
PenghargaanPahlawan Nasional Indonesia
Pekerjaan lainDokter gigi, pendiri Universitas Moestopo

Ia adalah anak keenam dari delapan bersaudara. Ayahnya, Raden Koesoemowinoto sudah meninggal ketika Moestopo baru kelas V HIS. Moestopo menempuh pendidikan dari HIS, kemudian MULO. Setelah itu ia melanjutkan ke STOVIT (Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi) di Surabaya dan juga mengikuti pendidikan Orthodontle di Surabaya dan UGM, Yogyakarta. Setelah itu ia mengikuti pendidikan Oral Surgeon di Fakultas Kedokteran UI, Jakarta dan juga pendidikan sejenis di Amerika Serikat dan Jepang. Kemudian ia mulai bekerja sebagai Asisten Orthodontle dan Conserven de Tandheeldunda pada tahun 1937 sampai tahun 1941. Tahun 1941-1942 ia menjabat sebagai Wakil Direktur STOVIT, kemudian sebagai asisten profesor dari Shikadaigaku Ikabu (Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi pada masa pendudukan Jepang di Indonesia).Setelah Prof.Dr.Moestopo meninggal dunia tanggal, 29 september 1986 maka jabatan Ketua Yayasan UPDM Ke. II dilanjutkan oleh putra sulungnya yaitu drg. J. M. Joesoef Moestopo, BSc.

  • Tahun 1937-1941 : 
    Asisten Dosen Ortodonsiadan Konservasi Gigi Stovit Surabaya
  • Tahun 1941 :
  1. Wakil Dekan Stovit Surabaya
  2. Kepala Bagian Klinik Gigi CBZ (Rumah Sakit Umum) Surabaya.
  • Tahun 1942 :
  1. Wakil Dekan Ika Daigagu Sikabu (Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi Surabaya pada masa penjajahan Jepang)
  2. Asisten Dosen Bagian Bedah Mulut Rumah Sakit Tentara Jepang di Surabaya.
  3. Mengikuti Latihan Kemilitiran Cudanco di Bogor yang tergabung dalam latihan PETA (Pembela Tanah Air)
  • Tanggal, 18 Agustus -18 November 1945 : berpangkat Jenderal penuh dengan tugas sebagai berikut 
  1. Kepala BKR (Badan Keamanan Rakyat)Karesidenan Surabaya.
  2. Penanggungjawab Revolusi Jawa Timurdan menjabat sebagai Menteri Pertahanan Ad. Interim Republik Indonesia.
  • November 1945-1946 :
  1. Penasehat Agung Militer Presiden Republik Indonesia
  2. Penasehat Jenderal Sudirman, Panglima Tinggi Angkatan Darat.
  3. Berpangkat Jenderal Mayor pada Kementrian Pertahanan Republik Indonesia.
  4. Menjabat Komandan Resimen Siliwangi bandung Utara.
  • Tahun 1947 :
  1. Komandan Resimen Kratibo berkedudukan di Subang
  2. Wakil Komandan Divisi Siliwangi Utara berkedudukan di Subang dan Bandung Utara.
  3. Komandan Brigade Jakarta Raya dan Purwakarta.
  4. Menjabat Panglima Pasukan Penggempur (Stoot Divisi) merangkap Panglima Teritorial Jawa Timur dan Komandan Markas Besar Pertempuran (MBP) Jawa Timur.
  • Tahun 1948 : berpangkat Kolonel (akibat rasionalisasi dengan jabatan Panglima Kesatuan Reserve Umum.
  • Tahun 1949 :
  1. Inspektur Infantri MBKD (Markas Besar Komando Djawa)
  2. Kepala Staf Special Duty MBKD di dalam Perang Gerilya clash II.
  3. Komandan Kesehatan AD/MBKD.
  4. Wakil Panglima MBKD.
  • Tahun 1951 : Kepala Kesehatan Gigi Angkatan Darat Merangkap sebagai Kepala Bagian Bedah Rahang RSPAD Jakarta.
  • Tahun 1957 : Berpangkat Brigadir Jenderal/Wakil Ketua Front Pembebasan Irian Barat dan merangkat sebagai Deputi Special Duty (Tugas Khusus) MBAD (Markas Besar Angkatan Darat).
  • Tahun 1957–1958 : Pembantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Tahun 1961 : berpangkat sebagai Mayor Jenderal dengan jabatan :
  1. Penasehat Menteri PTIP (Perguruan tinggi dan Ilmu Pengetahuan, sekarang Ditjen Pendidikan Tinggi Depdikbud)
  2. Pembantu Menteri PTIP.
  • Tahun 1961–1977: Guru Besar di Universitas Pajajaran Bandung, Universitas Indonesia Jakarta, Universitas Pasundan Bandung dan beberapa akademi di Bandung.

Tanda-tanda Penghargaan

Dari Pemerintah Republik Indonesia.

    1. Sebagai Pahlawan Nasional
    2. Bintang Maha Putra Utama Republik Indonesia.
    3. Bintang Gerilya
    4. Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia.
    5. Satya Lencana Kemerdekaan 1945 Republik Indonesia
    6. Satya Lencana Prajurit Setia VII.
    7. Satya Lencana Sapta Marga.
    8. Satya Lencana Perang Kemerdekaan I.
    9. Satya Lencana Perang Kemerdekaan II.
    10. Satya Lencana Gerakan Operasi Militer (GOM) I.
    11. Satya Lencana Gerakan Operasi Militer (GOM) II.
    12. Satya Lencana Gerakan Operasi Militer (GOM) III
    13. Satya Lencana Gerakan Operasi Militer (GOM) IV.
    14. satya Lencana Dwidja Sistha dari Menhankam RI.
    15. Satya Lencana Satya dari UNPAD.
    16. Bintang Karya Bhakti dari UPDM(B)
    17. Satya Lencana Badan Keamanan Rakyat.
    • Dari Luar Negeri.
    1. Dari Pemerintah Yugoslavia : Yogoslavenska Narodna Armija (Non Blok)
    2. Dari Pemerintah Jerman Barat : Um Internationale Fur Verdienste Partnershaft (Liberal).
    3. Masyarakat Internasional : Lion International (dalam bidang sosial).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar